7 Basis Data : MENEMUKAN RELASI DAN MENGGAMBAR ERD


1. Relasi
 
Relasi menyatakan hubungan antara dua atau beberapa entitas. Setiap relasi mempunyai batasan (constraint) terhadap kemungkinan kombinasi entitas yang berpartisipasi. Batasan tersebut ditentukan dari situasi yang diwakili relasi tersebut. Ragam atau jenis relasi dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah:
 
a. Relasi Binary. Relasi binary merupakan relasi antara dua entitas. Relasi binary ini dibedakan menjadi :
 Relasi One-to-one (notasi 1:1)
 Relasi One-to-many (notasi 1:N) atau many-to-one (notasi N:1)
 Relasi Many-to-many (notasi M:N)
 
b. Relasi Ternary. Relasi ternary adalah merupakan relasi antara tiga entitas atau lebih.
 
Dalam Relasi One-to-one (1:1) setiap atribute dari satu entitas berpasangan dengan satu attribute dari entitas yang direlasikan. Dalam relasi One-to-many (1:N) atau many-to-one (N:1) satu atribute berelasi dengan beberapa atribute dari entitas yang direlasikan. Dalam Many- to-many (M:N) satu atribute berelasi dengan beberapa atribute dari entitas yang direlasikan. Begitu pula sebaliknya.


Gambar 26. Ragam relasi antar entitas
 
Sebagaimana entias dalam relasi juga dapat dibedakan menjadi relasi kuat dan relasi lemah. Gambar dibawah ini menjelaskan notasi umum untuk relasi kuat dan relasi lemah



Gambar 27. Notasi relasi entitas untuk entitas kuat (b) dan entitas lemah (c)

2. Batasan Partisipasi
Batasan partisipasi atau batasan hubungan entitas menjelaskan bagaimana data itu berelasi, batasan ini menentukan bagaimana (harus ataukah tidak) berpartisipasi suatu entitas dengan relasinya pada entitas lain. Batasan partisipasi dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Partisipasi Total (harus berpartisipasi) dan 2) Partisipasi Parsial (tidak harus berpartisipasi) Contoh relasi yang merupakan partisipasi total adalah relasi antara pegawai dengan departemen dengan nama relasi bekerja untuk dan partisipasi total disisi pegawai. Dari deskripsi basis data disebutkan bahwa:
 
“Semua pegawai harus bekerja di bawah suatu departemen” Dari pernyataan diatas mengindikasikan bahwa relasi disisi pegawai adalah relasi total yang ditandai dengan kata kunci harus. Untuk menggambarkan relasi dengan partisipasi total tersebut dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu:

 Menggunakan garis ganda pada relasi disisi pegawai
 Menggunakan satu garis pada relasi disisi pegawai digabungkan dengan minimum 1 (minimum bekerja pada 1 departemen)


 Gambar 28. Relasi dengan batasan partisipasi total.
 
Contoh relasi yang merupakan partisipasi parsial adalah relasi antara pegawai dengan departemen dengan nama relasi mengepalai daan partisipasi parsial disisi pegawai. Deskripsi basis data menyebutkan :
 
“Beberapa pegawai mengepalai sebuah departemen (setiap pegawai tidak harus mengepalai suatu departemen) “ 

Pernyataan diatas menjelaskan bahwa relasi disisi pegawai adalah mempunyai partisipasi parsial. Hal ini ditandai dengan kata kunci (beberapa pegawai ...... atau tidak harus.....). Untuk menggambarkan relasi dengan partisipasi parsial tersebut dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu:

 Menggunakan satu garis pada relasi disisi pegawai
 Menggunakan satu garis pada relasi disisi pegawai digabungkan dengan minimum 0 (tidak mengepalai departemen)



Gambar 29. Relasi dengan batasan (constraint) partisipasi parsial


D. Aktifitas Pembelajaran: Prosedur menemukan Relasi
 
Prosedur atau langkah-langkah yang seharusnya dilakukan untuk menemukan atau mendefinisikan relasi dalam suatu sistem data base adalah sebagai berikut:
 
1. Dari gambaran cerita sistem, tandai setiap hubungan yang diwakili oleh kata kerja yang ada di dalam ilustrasi beserta entitas yang berhubungan.
2. Identifikasikan rasio kardinalitas dari setiap hubungan.
3. Identifikasikan batasan partisipasi dari setiap hubungan yang ada berikut kemungkinan atribut yang muncul dari setiap hubungan.
4. Gambarkan hubungan tersebut dalam bentuk notasi diagram dan
gabungkan dengan notasi Entitas dan atribut yang dibuat sebelumnya.
 
Pernyataan dibawah ini menjelaskan
 
contoh langkah-langkah menemukan relasi untuk kasus Sistem Kepegawaian di perusahaan A (lihat kembali deskripsi sistem basis data pada kegiatan belajar sebelumnya), yaitu sebagai berikut:
 
1. Langkah 1 Menandai relasi dari deskriipsi cerita.
Dari gambaran cerita sistem, tandai dan tentukan setiap hubungan yang diwakili oleh kata kerja yang ada di dalam ilustrasi dan entitas yang berhubungan.

Perusahaan A memiliki 100 pegawai. Setiap pegawai dipimpin pengawas/mandor dari pegawai perusahaan itu sendiri dan tidak semua pegawai memimpin pegawai yang lain. Sehingga satu pengawas dapat memimpin beberapa pegawai. Setiap pegawai bekerja untuk suatu departemen dan dalam suatu departemen dapat terdiri dari beberapa pegawai. Setiap departemen dikepalai oleh seorang pegawai yang bekerja mulai tanggal tertentu. Tidak semua pegawai mengepalai departemen. Sebuah departemen dapat berada di beberapa lokasi. Selain bekerja di suatu departemen pegawai dapat bekerja pada beberapa proyek. Setiap proyek dikendalikan/diatur oleh suatu departemen, namun suatu departemen tidak harus mengendalikan/mengatur proyek. Satu departemen dapat mengendalikan beberapa proyek dan satu proyek hanya dikendalikan oleh satu departemen.Satu proyek dapat terdiri dari beberapa pegawai. Untuk keperluan penggajian perusahaan memerlukan data tanggungan pegawai. Seorang pegawai dapat menanggung beberapa tanggungan. Jika seorang pegawai pindah maka datanya akan dipindahkan / dihapus berikut data tanggungan atau keluarganya.

2. Langkah 2 Identifikasi hubungan antara entitas .
Indentifikasi hubungan dilakukan dengan membuat tabel sepeti terlihat di bawah ini. Hubungan berlangsung dua arah dari entitas 1 ke entitsas 2 dan sebaliknya. Kata kunci hubungan satu sisi menggunakan kata aktif dan dari sisi sebaliknya menggunakan kata kunci pasif.
 

Tabel 7. Identifikasi hubungan antara dua entitas dua arah

3. Langkah 3 Identifikasi rasio kardinalitas
Identifikasi rasio kardinalitas menjelaskan batasan (constraint) terhadap kemungkinan kombinasi entitas yang berpartisipasi. Identifikasi rasionalitas dapat dinyatakan dengan dua pendekatan yaitu:
 
1) banyaknya entitas berpartisipasi (one-one, one-many, many-one atau many-many), dan
2) Banyaknya entitas berpartisipasi (minimal dan maksimal).
 

Tabel 9. Identifikasikan rasio kardinalitas dari setiap hubungan

Relasi antar entitas juga dapat diwujudkan dengan melibatkan identifikasikan batasan partisipasi dari setiap hubungan yang ada. Tabel dibawah ini menjelaskn relasi yang melibatkan banyaknya partisipasi (minimal dan maksimal).
 
Tabel 10. Indentifikasi batasan partisipasi (min, max) antara dua entitas.

Dari tabel Identifikasikan rasio kardinalitas untuk setiap hubungan dan tabel indentifikasi batasan partisipasi (min, max) diatas dapat digambarkan diagram relasi entitasnya, seperti terlihat digambar dibawah ini





Gambar 30. . Diagram relasi entitas pegawai dan departemen
(a) melibatkan batasan partisipasi, (b) melibatkan rasio kardinalitas (min,max) dan partisipasi total/parsial Dengan cara yang sama dapat ditemukan dan digambarkan relasi antar entitas lainnya. Gambar dibawah ini menjelaskan ER diagram secara lengkap untuk sistem basis data kepegawaian di perusahaan A


Gambar 31. ERD sistem basis data pegawai perusahaan A
7 Basis Data : MENEMUKAN RELASI DAN MENGGAMBAR ERD 7 Basis Data : MENEMUKAN RELASI DAN MENGGAMBAR ERD Reviewed by Argasoka Herbal on Rabu, Agustus 01, 2018 Rating: 5

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.