Produktif TKJ
Bahan Ajar : Teknologi Layanan Jaringan
Materi Pertemuan 2
KOMPETENSI DASAR
3.2 Mengevaluasi permasalahan VLAN
4.2 Melakukan perbaikan konfigurasi VLAN
VLAN Pada Jaringan
1. Pengenalan VLAN
VLAN (Virtual Local Area Network)
merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan
(menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti
halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya
perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat
dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil
jaringan IP yang terpisah secara logik. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP
dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched
yang sama. Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap
computer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan
VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam
VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi
dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.
2. Keuntungan Menggunakan VLAN
Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan VLAN:
a. Security : keamanan
data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya bisa dipisah
secarfa logika. Lalu lintas data dibatasi segmennya.
b. Cost reduction :
penghematan biaya dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang mahal untuk upgrades
jaringan dan efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang tersedia.
c. Higher performance : pembagian
jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil,
yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam
jaringan.
d. Broadcast storm mitigation
: pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan mengurangi banyaknya device yang
berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya karena
adanya pembatasan broadcast domain.
e. Improved IT staff
efficiency : VLAN memudahkan manajemen jaringan karena pengguna yang
membutuhkan sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen yang sama.
f.
Simpler project or application management : VLAN menggabungkan para
pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung perusahaan dan
menangani permasalahan kondisi geografis.
3. Jenis VLAN
Berdasarkan
perbedaan pemberian membership VLAN terbagi menjadi lima, yaitu :
a. Port based : Dengan melakukan konfigurasi pada port dan
memasukkannya pada kelompok VLAN sendiri. Apabila port tersebut akan
dihubungkan dengan beberapa VLAN maka port tersebut harus berubah fungsi
menjadi port trunk (VTP).
b. MAC based : Membership atau pengelompokan pada jenis ini
didasarkan pada MAC Address. Tiap switch memiliki tabel MAC Address tiap
komputer beserta kelompok VLAN tempat komputer itu berada.
c. Protocol based : Karena VLAN bekerja pada layer 2 (OSI) maka
penggunaan protokol (IP dan IP Extended) sebagai dasar VLAN dapat dilakukan.
d. IP Subnet Address based : Selaij bekerja pada layer 2, VLAN
dapat bekerja pada layer 3, sehingga alamat subnet dapat digunakan sebagai
dasar
VLAN.
e.
Authentication based : Device atau
komputer bisa diletakkan secara otomatis di dalam jaringan VLAN yang didasarkan
pada autentifikasi user atau komputer menggunakan protokol 802.1x.
4. VLAN ID
Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN yang
dinamakan VLAN ID. Digunakan untuk menandai VLAN yang terkait. Dua range VLAN
ID adalah:
a. Normal Range VLAN (1 – 1005). Digunakan untuk jaringan skala
kecil dan menengah.
1)
Nomor ID 1002 s.d. 1005
dicadangkan untuk Token Ring dan FDDI VLAN.
2)
ID 1, 1002 – 1005 secara default
sudah ada dan tidak dapat dihilangkan.
3) Konfigurasi disimpan di dalam file database VLAN, yaitu
vlan.dat. file ini disimpan dalam memori flash milkik switch.
4) VLAN trunking protocol (VTP), yang membantu manajemen VLAN,
hanya dapat bekerja pada normal range VLAN dan menyimpannya dalam file database
VLAN.
b.
Extended Range VLANs (1006 – 4094)
Memungkinkan para service provider untuk memperluas infrastrukturnya
kepada konsumen yang lebih banyak. Dibutuhkan untuk perusahaan skala besar yang
membutuhkan jumlah VLAN lebih dari normal.Memiliki fitur yang lebih sedikit
dibandingakn VLAN normal range.
1)
Disimpan dalam NVRAM (file running
configuration). 2) VTP tidak bekerja
di sini.
5. Terminologi VLAN
Berikut ini terminologi di dalam VLAN
: a. VLAN Data
VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data
yang digunakan oleh user. Dipisahkan dengan lalu lintas data suara atau pun
manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.
b.
VLAN Default
Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN Default
untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1 tidak dapat diberi nama dan tidak dapat
dihapus.
c.
Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking 802.1Q
mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari banyak VLAN (tagged traffic)
sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN (untagged traffic). Port trunking
802.1Q menempatkan untagged traffic pada Native VLAN.
d.
VLAN Manajemen
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch.
VLAN 1 akan bekerja sebagai Management VLAN jika kita tidak mendefinisikan VLAN
khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP address dan subnet mask
pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH,
atau SNMP.
e.
VLAN Voice
VLAN yang dapat
mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhusukan untuk komunikasi data
suara.
6. Tipe Koneksi VLAN
Tipe koneksi dari VLAN dapat di bagi
menjadi 3 yaitu: a. Trunk Link
b.
Access Link
c.
Hibrid Link (Gabungan Trunk dengan
Access)
7. Prinsip Kerja VLAN
a.
Filtering Database
Berisi informasi tentang
pengelompokan VLAN. Terdiri dari:
1)
Static Entries
a) Static Filtering Entries: Mespesifisifikasikan apakah suatu data
itu akan dikirim atau dibuang atau juga di masukkan ke dalam dinamic entries
b) Static Registration Entries: Mespesifisifikasikan apakah suatu
data itu akan dikirim ke suatu jaringan VLAN dan port yang bertanggung jawab
untuk jaringan VLAN tersebut
2)
Dynamic Entries
a) Dynamic Filtering Entries: Mespesifisifikasikan apakah suatu
data itu akan dikirim atau dibuang
b) Group Registration Entries: Mespesifisifikasikan apakah suatu
data yang dikirim ke suatu group atau VLAN tertentu akan dikirim/diteruskan
atau tidak.
c) Dynamic Registration Entries: Menspesifikasikan port yang
bertanggung jawab untuk suatu jaringan VLAN
b.
Tagging
Saat sebuah data dikirimkan maka harus ada yang menyatakan Tujuan data
tersebut (VLAN tujuan). Informasi ini diberikan dalam bentuk tag header,
sehingga informasi dapat dikirimkan ke user tertentu saja (user tujuan),
didalamnya berisi format MAC Address.
Jenis dari tag header:
1)
Ethernet Frame Tag Header
2)
Token Ring and Fiber Distributed
Data Interface (FDDI) tag header Networking
8. Contoh Konfigurasi VLAN
a. Static VLAN –port switch dikonfigurasi secara manual.
SwUtama#config Terminal
Enter configuration commands, one
per line. End with CTRL/Z.
Sw02(config)#VLAN 10
Sw02(config-vlan)#nameVLAN_Mahasiswa
Sw02(config-vlan)#exit
Sw02(config)#Interface
fastEthernet 0/2
Sw02(config-if)#switchport mode
access
Sw02(config-if)#switchport access
VLAN 10
b. Dynamic VLAN
Mode ini
digunakan secara luas di jaringan skala besar. Keanggotaan port Dynamic
VLAN dibuat dengan menggunakan server
khusus yang disebut VLAN Membership Policy Server (VMPS). Dengan menggunakan
VMPS, kita dapat menandai port switch dengan VLAN? secara dinamis berdasar pada
MAC Address sumber yang terhubung
dengan port.
c. Voice VLAN – port dikonfigurasi dalam
mode voice sehingga dapat mendukung IP phone
yang terhubung. Sw02(config)#VLAN 120
Sw02(config-vlan)#nameVLAN_Voice
Sw02(config-vlan)#exit
Sw02(config)#Interface fastEthernet 0/3 Sw02(config-if)#switchport voice VLAN 120.
VIDEO KONFIGURASI VLAN
https://www.youtube.com/watch?v=r5cTEh0DYo8
Tidak ada komentar: