Asal-muasal Nama Indoneisa



Oke walau Blog ini di khususkan untuk media pembalajaran TEKI tapi tidak ada salahya kalau merefres pengetahuan yang lainya.. khususnya di bulan kemerdekaan NKRI ini... 

Dibulan agustus ini, rakyat indonesia selalu ramai dalam Peringatan proklamasi kemerdekaan indonesia yang bisa di dapatkan pada 17 Agustus 1945.  Setiap tahun pada tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan ini dengan meriah. Mulai dari lomba panjat pinang, lomba makan kerupuk, sampai upacara militer di Istana Merdeka, seluruh bagian dari masyarakat ikut berpartisipasi dengan cara masing-masing. 

tapi apakah sodara-sodara sebangsa dan setanah air sudah taukah asal-muasal dari nama Indonesia? 

Kalo Belum Yuk lanjurkan Baca artikel ini sampai beres dan tuntas... 

oke penjelasanya di mulai dari sini... 

PADA ZAMAN penjajahan Belanda, nama resmi yang digunakan mereka untuk Indonesia adalah Nederlandsch-Indie (HindiaBelanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hin­dia Timur).

Di tahun 1920-an, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950), yang dikenal sebagai Dr. Setiabudi (cucu dari adik Multatuli), memperkenalkan suatu nama untuk Indonesia yang tidak mengandung unsur kata “India”, yaitu dengan nama Nusantara, suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setia­budi mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang dite­mukan di Bali pada akhir abad ke-19, lalu diterjemahkan oleh J.L.A. Brandes, dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom, tahun 1920.

Pengertian Nusantara yang diusulkan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian Nusantara zaman Majapahit. Pada masa Majapahit, Nusantara digunakan untuk menyebut pulau-pulau di luar Jawa (Antara dalam bahasa Sansekerta artinya luar, seberang) sebagai lawan dari Jawadwipa (Pulau Jawa). Dalam Sumpah Palapa dari Gajah Mada tertulis “Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa.” (Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat).

Oleh Dr. Setiabudi kata Nusantara zaman Majapahit yang berkonotasi Jawa-sen­tris itu diberi pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata Malayu asli an­tara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu “nusa di antara dua benua dan dua samudra”, sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi modern Nusantara itu. Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer penggunaan­nya sebagai alternatif dari nama Hindia-Belanda. Sampai hari ini istilah Nusantara tetap dipakai untuk menyebutkan kepulauan di Asia Tenggara.

Nama Indonesia dalam Jurnal Ilmiah

Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA)2, dalam JIAEA itu, volume IV, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Ia menggunakan nama “Indunesia”, lalu dengan merubah hur­uf u dengan huruf o agar ucapannya lebih baik, maka lahirlah istilah Indonesia. Saat itulah untuk pertama kalinya kata Indonesia mun-cul di dunia, sebagaimana tertulis pada halaman 254 dalam tulisan Logan:

“Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Ma­layunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago”.

Selanjutnya Logan secara konsisten menggunakan nama “Indonesia” dalam tu­lisan-tulisan  lmiahnya. Lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.

Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin, Adolf Bastian (1826- 1905) menerbitkan buku “Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel” se­banyak lima jilid, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara pada tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang mempopulerkan istilah “Indonesia” di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah “Indo­nesia” itu ciptaan Bastian3. Orang pribumi yang mula-mula menggunakan istilah “Indonesia” adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama “In-donesische Pers-burea”.

Nama Indonesisch (Indonesia) juga diperkenalkan sebagai pengganti Indisch (Hindia) oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, kata in­lander (pribumi) diganti dengan Indonesiër (orang Indonesia).

Pada dasawarsa 1920-an, nama “Indonesia” yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia, sehingga nama “Indonesia” akhirnya memiliki makna politis, yaitu iden­titas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan. Secara resminya tanggal 17 Agustus 1945 nama itu (Indonesia) menunjuk kepada: negara, bangsa, dan bahasa.

Nah Itu sedikit penjlasan mengenai asal muasal Nama Indoensia ini.... 
Mudah-mudahan Bermanfaat ..... 


Sumber : 
Sejarah Nasional Indonesia V, hal. 290.


Asal-muasal Nama Indoneisa Asal-muasal  Nama Indoneisa Reviewed by Argasoka Herbal on Kamis, Agustus 10, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.